Cerita Backpacker

iklan

Ketika Tujuan tak Sesuai Ekspektasi





ceritabackpacker.com


Ketika kita ingin ke suatu tempat wisata pasti kita lebih sering melihat situasi atau keadaan lokasi yang ingin kita kunjungi, seperti melihat bagaimana keindahan yang di tawarkan di lokasi itu atau apa yang bisa kita lakukan di sana dan mencari tau apa saja yang cocok untuk di bawa dan apa yang tidak.
sebagai contoh, ketika gua ingin ke suatu tempat, gua lebih sering melihat-lihat bagaimana tempat yang saya ingin kunjungi, mulai dari google, Instagram, Twitter, atau media yang bisa gua gunain untuk melihat lokasi. Kalau lokasi yang ingin gua kunjungi sesuai dengan apa yang saya fikifrkan baru saya buat jadwal untuk megunjungi tempat tersebut. Tapi masalahnya apa yang kita lihat di layar belum tentu sama dengan yang kita lihat secara langsung.

Dan sekarang yang menjadi hal yang paling sakit yaitu “Ketika Lokasi wisata yang kita kunjungi tidak sesuai dengan ekpektasi” sakitnya luar biasa. Dan gua sangat kecewa berat, sumpahhh..! ini parah banget. Kali ini gua gak cerita dimana lokasi itu, karena gak bagus juga kalau gua bilang gak bagus, sementara mungkin saja ada beberapa kelompok manusia yang membanggakan tempat itu, dan menjadikan tempat itu sebagai tempat menghabiskan hari-harinya.
awalnya gua blogwalking ke travel blog untuk mencari tempat wisata yang sangat di recommended, dan setelah gua nemuin tempat yang menurut gua sangat cocok akhirnya gua cari tau tentang lokasi itu dari social media, dan melihat gambaran lokasi itu dari instagram. Dari semua yang gua lihat di internet, gua akhirnya tertarik untuk melakukan perjalanan ke tempat ini. Bentar, sebelum melanjutkan cerita gua mau seduh kopi dulu.
Oke lanjut cerita, dari rumah gua ke tempat ini membutuhkan waktu enam jam perjalanan menggunakan sepeda motor, dan yang paling sakitnya ketika di jalan ban motor harus bocor segala, dan nyorong sampai beberapa puluh menit untuk sampai ke tukang tambal ban. Belum lagi hujan rintik-rintik yang tak seberapa derasnya tapi membasahi pakaian, dan harus lagi berhenti sejenak mencari tempat berteduh (teras Indomaret).

Lanjut lagi, setelah melewati semua rintangan itu akhirnya tidak jauh lagi dari tempat tujuan, sampai di kota tersebut gua harus nanyak ke warga sekitar jalan menuju lokasi dikarenakan batrai hape gua lowbet dan gak bisa di gunain untuk melihat GPS.lagian gua masih agak trauma karena gua pernah tersesat ke kuburan pakai google mapsdan akhirnya gua bertanya ke salah satu warga,

“ permisi Pak, lokasi … masih jauh ya pak?”

“oh, jalan lurus aja, 5 menit nyampe kok.”

sumpah  hati gua mulai terasa puas dan lega setelah mendengar suara siBapak. Rasanya perjalanan yang sudah membuat badan ini remuk akhirnya berakhir juga. Dan dengan senang hati dan senyum lebar aku bilang terimakasih kepada siBapak dan lekas menarik gas motor gua dan pergi.
Ternyata di balik kebahagian yang sudah hampir terukir  di hatiku ada kenyataan yang pahit sudah menunggu dengan nyaman.
ku tancap gas motor lebih kencang agar lebih awal sampai ke lokasi, ingin rasanya sampai ke lokasi dan membaringkan diri di atas pasir sambil di terpa angin sore dan di iringi suara ombak.
gak sampai lima menit akhirnya gua sampai ke lokasi, karena sangkin gak percayanya dengan keadaan, gua terdiam sejenak sembari meletakkan tas ransel gua di atas tanah (di atas tanah bukan pasir).
Dengan penuh rasa kecewa, gua berusaha untuk mengikhlaskan semuanya, mengikhlaskan semua perjuangan gua utuk sampai ke tempat ini.

Baca juga : traveling dengan pacar atau teman?

Setelah beberapa menit terdiam gua diliatin sama orang-orang sekitar.
di tempat ini cukup ramai anak-anak tanggung yang pacaran. Di lokasi itu juga ada tenda biru, awalnya gua kira itu tempat bersantai atau warung, tapi ternyata setelah matahari agak gelap pertanyaanku terjawab karena orang-orang dewasa malai berdatangan ke tempat itu yang ternyata lapo tuak.
 Wtf, ia benaran lapo tuak..!! masih enak kalau gua demen sama tuak. Lah ini? Ahh sudah lah.


Sudah… gak usah di Tanya lagi gimana kacaunya, dan sudah pasti gak nyaman untuk tidur di dalam tenda. Suara orag bernyanyi sambil teriak-teriak terdegar jelas. Tapi mau gimana, mau tidak mau gua harus tabah menuggu matahari datang lagi dan lekas cabut dari tempat ini.
dan gua “KECEWA”.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ketika Tujuan tak Sesuai Ekspektasi"

Post a Comment

My Instagram